Senin, 27 Januari 2014

POLRES MTB MENGGELAR GERAKAN NASIONAL PELOPOR KESELAMATAN BERLALU LINTAS


Saumlaki (26/1). Akibat belum membaiknya  potret  perilaku para  pengendara di jalanan, serta  masih  banyak sekali  dijumpai kebiasaan berkendara yang tidak sehat dan berpotensi sebagai sumber penyebab hilangnya keselamatan diri di jalan raya, maka Satuan Lantas Polres MTB mengelar kegiatan Gerakan Nasional Pelopor Keselamatan Berlalu Lintas, Minggu (26/1).
Kapolres MTB saat diwawancarai

Pelaksanaan Upacara Gelar Pencanangan Gerakan Nasional Pelopor Keselamatan Berlalu Lintas

Wakil Bupati MTB, Polly Werembinan saat membacakan pokok-pokok pidato Presiden RI sebagaimana rilis yang disampaikan ke Siwalima oleh Kapolres MTB, AKBP AR Tatuh dalam rilisnya kepada Siwalima, Minggu (26/1) mengungkapkan, kegiatan ini digelar agar, masyarakat menjadi pelopor berlalu lintas bagi diri dan keluarganya, dengan demikian akan  mengurangi dan menurunnya angka kecelakan lalu lintas di jalan raya.

Pemasangan Pin sebagai tanda pelopor berlalu lintas oleh Wakil Bupati MTB

Dijelaskan, keselamatan  pada  hakekatnya  merupakan prinsip dasar bagi setiap orang dalam  berlalu lintas di Jalan raya namun terkadang prinsip  ini  seringkali  tidak sejalan dengan apa yang terjadi di lapangan.

Selain itu, semakin meningkatnya jumlah dan fatalitas korban kecelakaan. Berdasarkan laporan yang dikeluarkan  oleh  Kepolisian Negara  Republik  Indonesia (RI), seperti kematian  dan  cedera  di jalan  merupakan  krisis  yang semakin meningkat pada kaum muda usia.

“Pada  tahun 2013, angka kematian di jalan raya dalam satu bulan mencapai 2.096 orang, setara dengan  69 orang perhari atau dalam setiap jam terdapat  kurang  lebih tiga jiwa, dengan  kondisi  ini, menguatkan temuan global burden of disease yang menunjukkan bahwa, kematian akibat kecelakaan lalulintas  adalah menempati urutan sepuluh  besar  kelompok  penyebab  kematian utama manusia di dunia,” akuinya.

Menuturnya,  banyak  dijumpai adanya  pengendara yang seakan saling berlomba untuk  lebih  cepat  sampai  ke tempat tujuan, saling ingin berada dipaling depan dengan  tidak  ada  yang  mau mengalah, kemudian ketika hendak membelok kekiri atau kekanan dan berpindah jalur terkadang para pengendara tidak memberi tanda kepada pengguna jalan yang lain, atau bahkan ketika berkendara sepeda motor  berboncengan  lebih  dari  satu orang.

Kata dia, tanpa  inisiatif  baru  yang  berkelanjutan dapat dipastikan keselamatan  jalan yang diharapkan tidak bisa tercapai, bahkan pada tahun-tahun mendatang diperkirakan  akan lebih banyak lagi  terjadi  kematian dan cedera di jalan raya,

Sebab itu, lanjutnya, Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan mengamanatkan, untuk menciptakan  keselamatan berlalu lintas di jalan  telah  disusun  rencana  umum  nasional  keselamatan  lalu  lintas dan angkutan jalan, serta program-program pencegahan kecelakaan lalu lintas yang dalam pelaksanaannya memerlukan partisipasi para pemangku  kepentingan, pemberdayaan masyarakat, penegakan  hukum dan kemitraan global.

Dijelaskan, Presiden instruksikan kepada para gubernur, walikota dan bupati agar mengambil langkah-langkah  penanganan  keselamatan  jalan  di  wilayahnya, sebab dalam Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2013 tentang Program Dekade Aksi Keselamatan Jalan, dimana pemerintah  menetapkan target kematian di jalan karena kecelakaan lalu lintas  berkurang sebesar 50 persen  pada tahun 2020  dan 80 persen pada tahun 2035. Indonesia bertekad  untuk  menjadi negara terbaik di bidang keselamatan jalan di asia tenggara  pada  tahun 2035.

Gerakan ini tambahnya, merupakan  langkah untuk meningkatkan rasa kepedulian dan kepekaan masyarakat akan arti pentingnya keselamatan dan ketertiban berlalu lintas di jalan, serta melalui gerakan ini secara gradual, peran orang perorang  dalam mencegah kecelakaan akan  tumbuh berkembang kearah yang  lebih  baik.
 
by. Siwalima news.
Foto : Pavel & Rifan
Akibat belum membaiknya  potret  perilaku para  pengendara di jalanan, serta  masih  banyak sekali  dijumpai kebiasaan berkendara yang tidak sehat dan berpotensi sebagai sumber penyebab hilangnya keselamatan diri di jalan raya, maka Satuan Lantas Polres MTB mengelar kegiatan Gerakan Nasional Pelopor Keselamatan Berlalu Lintas, Sabtu (26/1).
Wakil Bupati MTB, Polly Werembinan saat membacakan pokok-pokok pidato Presiden RI sebagaimana rilis yang disampaikan ke Siwalima oleh Kapolres MTB, AKBP AR Tatuh dalam rilisnya kepada Siwalima, Sabtu (25/1) mengungkapkan, kegiatan ini digelar agar, masyarakat menjadi pelopor berlalu lintas bagi diri dan keluarganya, dengan demikian akan  mengurangi dan menurunnya angka kecelakan lalu lintas di jalan raya.
Dijelaskan, keselamatan  pada  hakekatnya  merupakan prinsip dasar bagi setiap orang dalam  berlalu lintas di Jalan raya namun terkadang prinsip  ini  seringkali  tidak sejalan dengan apa yang terjadi di lapangan.
Selain itu, semakin meningkatnya jumlah dan fatalitas korban kecelakaan. Berdasarkan laporan yang dikeluarkan  oleh  Kepolisian Negara  Republik  Indonesia (RI), seperti kematian  dan  cedera  di jalan  merupakan  krisis  yang semakin meningkat pada kaum muda usia.
“Pada  tahun 2013, angka kematian di jalan raya dalam satu bulan mencapai 2.096 orang, setara dengan  69 orang perhari atau dalam setiap jam terdapat  kurang  lebih tiga jiwa, dengan  kondisi  ini, menguatkan temuan global burden of disease yang menunjukkan bahwa, kematian akibat kecelakaan lalulintas  adalah menempati urutan sepuluh  besar  kelompok  penyebab  kematian utama manusia di dunia,” akuinya.
Menuturnya,  banyak  dijumpai adanya  pengendara yang seakan saling berlomba untuk  lebih  cepat  sampai  ke tempat tujuan, saling ingin berada dipaling depan dengan  tidak  ada  yang  mau mengalah, kemudian ketika hendak membelok kekiri atau kekanan dan berpindah jalur terkadang para pengendara tidak memberi tanda kepada pengguna jalan yang lain, atau bahkan ketika berkendara sepeda motor  berboncengan  lebih  dari  satu orang.
Kata dia, tanpa  inisiatif  baru  yang  berkelanjutan dapat dipastikan keselamatan  jalan yang diharapkan tidak bisa tercapai, bahkan pada tahun-tahun mendatang diperkirakan  akan lebih banyak lagi  terjadi  kematian dan cedera di jalan raya,
Sebab itu, lanjutnya, Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan mengamanatkan, untuk menciptakan  keselamatan berlalu lintas di jalan  telah  disusun  rencana  umum  nasional  keselamatan  lalu  lintas dan angkutan jalan, serta program-program pencegahan kecelakaan lalu lintas yang dalam pelaksanaannya memerlukan partisipasi para pemangku  kepentingan, pemberdayaan masyarakat, penegakan  hukum dan kemitraan global.
Dijelaskan, Presiden instruksikan kepada para gubernur, walikota dan bupati agar mengambil langkah-langkah  penanganan  keselamatan  jalan  di  wilayahnya, sebab dalam Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2013 tentang Program Dekade Aksi Keselamatan Jalan, dimana pemerintah  menetapkan target kematian di jalan karena kecelakaan lalu lintas  berkurang sebesar 50 persen  pada tahun 2020  dan 80 persen pada tahun 2035. Indonesia bertekad  untuk  menjadi negara terbaik di bidang keselamatan jalan di asia tenggara  pada  tahun 2035.
Gerakan ini tambahnya, merupakan  langkah untuk meningkatkan rasa kepedulian dan kepekaan masyarakat akan arti pentingnya keselamatan dan ketertiban berlalu lintas di jalan, serta melalui gerakan ini secara gradual, peran orang perorang  dalam mencegah kecelakaan akan  tumbuh berkembang kearah yang  lebih  baik.
- See more at: http://www.siwalimanews.com/post/gerakan_nasional_pelopor_keselamatan_berlalu_lintas_digelar#sthash.3wPhN7t6.dpuf
Akibat belum membaiknya  potret  perilaku para  pengendara di jalanan, serta  masih  banyak sekali  dijumpai kebiasaan berkendara yang tidak sehat dan berpotensi sebagai sumber penyebab hilangnya keselamatan diri di jalan raya, maka Satuan Lantas Polres MTB mengelar kegiatan Gerakan Nasional Pelopor Keselamatan Berlalu Lintas, Sabtu (26/1).
Wakil Bupati MTB, Polly Werembinan saat membacakan pokok-pokok pidato Presiden RI sebagaimana rilis yang disampaikan ke Siwalima oleh Kapolres MTB, AKBP AR Tatuh dalam rilisnya kepada Siwalima, Sabtu (25/1) mengungkapkan, kegiatan ini digelar agar, masyarakat menjadi pelopor berlalu lintas bagi diri dan keluarganya, dengan demikian akan  mengurangi dan menurunnya angka kecelakan lalu lintas di jalan raya.
Dijelaskan, keselamatan  pada  hakekatnya  merupakan prinsip dasar bagi setiap orang dalam  berlalu lintas di Jalan raya namun terkadang prinsip  ini  seringkali  tidak sejalan dengan apa yang terjadi di lapangan.
Selain itu, semakin meningkatnya jumlah dan fatalitas korban kecelakaan. Berdasarkan laporan yang dikeluarkan  oleh  Kepolisian Negara  Republik  Indonesia (RI), seperti kematian  dan  cedera  di jalan  merupakan  krisis  yang semakin meningkat pada kaum muda usia.
“Pada  tahun 2013, angka kematian di jalan raya dalam satu bulan mencapai 2.096 orang, setara dengan  69 orang perhari atau dalam setiap jam terdapat  kurang  lebih tiga jiwa, dengan  kondisi  ini, menguatkan temuan global burden of disease yang menunjukkan bahwa, kematian akibat kecelakaan lalulintas  adalah menempati urutan sepuluh  besar  kelompok  penyebab  kematian utama manusia di dunia,” akuinya.
Menuturnya,  banyak  dijumpai adanya  pengendara yang seakan saling berlomba untuk  lebih  cepat  sampai  ke tempat tujuan, saling ingin berada dipaling depan dengan  tidak  ada  yang  mau mengalah, kemudian ketika hendak membelok kekiri atau kekanan dan berpindah jalur terkadang para pengendara tidak memberi tanda kepada pengguna jalan yang lain, atau bahkan ketika berkendara sepeda motor  berboncengan  lebih  dari  satu orang.
Kata dia, tanpa  inisiatif  baru  yang  berkelanjutan dapat dipastikan keselamatan  jalan yang diharapkan tidak bisa tercapai, bahkan pada tahun-tahun mendatang diperkirakan  akan lebih banyak lagi  terjadi  kematian dan cedera di jalan raya,
Sebab itu, lanjutnya, Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan mengamanatkan, untuk menciptakan  keselamatan berlalu lintas di jalan  telah  disusun  rencana  umum  nasional  keselamatan  lalu  lintas dan angkutan jalan, serta program-program pencegahan kecelakaan lalu lintas yang dalam pelaksanaannya memerlukan partisipasi para pemangku  kepentingan, pemberdayaan masyarakat, penegakan  hukum dan kemitraan global.
Dijelaskan, Presiden instruksikan kepada para gubernur, walikota dan bupati agar mengambil langkah-langkah  penanganan  keselamatan  jalan  di  wilayahnya, sebab dalam Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2013 tentang Program Dekade Aksi Keselamatan Jalan, dimana pemerintah  menetapkan target kematian di jalan karena kecelakaan lalu lintas  berkurang sebesar 50 persen  pada tahun 2020  dan 80 persen pada tahun 2035. Indonesia bertekad  untuk  menjadi negara terbaik di bidang keselamatan jalan di asia tenggara  pada  tahun 2035.
Gerakan ini tambahnya, merupakan  langkah untuk meningkatkan rasa kepedulian dan kepekaan masyarakat akan arti pentingnya keselamatan dan ketertiban berlalu lintas di jalan, serta melalui gerakan ini secara gradual, peran orang perorang  dalam mencegah kecelakaan akan  tumbuh berkembang kearah yang  lebih  baik.
- See more at: http://www.siwalimanews.com/post/gerakan_nasional_pelopor_keselamatan_berlalu_lintas_digelar#sthash.3wPhN7t6.dpuf
Akibat belum membaiknya  potret  perilaku para  pengendara di jalanan, serta  masih  banyak sekali  dijumpai kebiasaan berkendara yang tidak sehat dan berpotensi sebagai sumber penyebab hilangnya keselamatan diri di jalan raya, maka Satuan Lantas Polres MTB mengelar kegiatan Gerakan Nasional Pelopor Keselamatan Berlalu Lintas, Sabtu (26/1).
Wakil Bupati MTB, Polly Werembinan saat membacakan pokok-pokok pidato Presiden RI sebagaimana rilis yang disampaikan ke Siwalima oleh Kapolres MTB, AKBP AR Tatuh dalam rilisnya kepada Siwalima, Sabtu (25/1) mengungkapkan, kegiatan ini digelar agar, masyarakat menjadi pelopor berlalu lintas bagi diri dan keluarganya, dengan demikian akan  mengurangi dan menurunnya angka kecelakan lalu lintas di jalan raya.
Dijelaskan, keselamatan  pada  hakekatnya  merupakan prinsip dasar bagi setiap orang dalam  berlalu lintas di Jalan raya namun terkadang prinsip  ini  seringkali  tidak sejalan dengan apa yang terjadi di lapangan.
Selain itu, semakin meningkatnya jumlah dan fatalitas korban kecelakaan. Berdasarkan laporan yang dikeluarkan  oleh  Kepolisian Negara  Republik  Indonesia (RI), seperti kematian  dan  cedera  di jalan  merupakan  krisis  yang semakin meningkat pada kaum muda usia.
“Pada  tahun 2013, angka kematian di jalan raya dalam satu bulan mencapai 2.096 orang, setara dengan  69 orang perhari atau dalam setiap jam terdapat  kurang  lebih tiga jiwa, dengan  kondisi  ini, menguatkan temuan global burden of disease yang menunjukkan bahwa, kematian akibat kecelakaan lalulintas  adalah menempati urutan sepuluh  besar  kelompok  penyebab  kematian utama manusia di dunia,” akuinya.
Menuturnya,  banyak  dijumpai adanya  pengendara yang seakan saling berlomba untuk  lebih  cepat  sampai  ke tempat tujuan, saling ingin berada dipaling depan dengan  tidak  ada  yang  mau mengalah, kemudian ketika hendak membelok kekiri atau kekanan dan berpindah jalur terkadang para pengendara tidak memberi tanda kepada pengguna jalan yang lain, atau bahkan ketika berkendara sepeda motor  berboncengan  lebih  dari  satu orang.
Kata dia, tanpa  inisiatif  baru  yang  berkelanjutan dapat dipastikan keselamatan  jalan yang diharapkan tidak bisa tercapai, bahkan pada tahun-tahun mendatang diperkirakan  akan lebih banyak lagi  terjadi  kematian dan cedera di jalan raya,
Sebab itu, lanjutnya, Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan mengamanatkan, untuk menciptakan  keselamatan berlalu lintas di jalan  telah  disusun  rencana  umum  nasional  keselamatan  lalu  lintas dan angkutan jalan, serta program-program pencegahan kecelakaan lalu lintas yang dalam pelaksanaannya memerlukan partisipasi para pemangku  kepentingan, pemberdayaan masyarakat, penegakan  hukum dan kemitraan global.
Dijelaskan, Presiden instruksikan kepada para gubernur, walikota dan bupati agar mengambil langkah-langkah  penanganan  keselamatan  jalan  di  wilayahnya, sebab dalam Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2013 tentang Program Dekade Aksi Keselamatan Jalan, dimana pemerintah  menetapkan target kematian di jalan karena kecelakaan lalu lintas  berkurang sebesar 50 persen  pada tahun 2020  dan 80 persen pada tahun 2035. Indonesia bertekad  untuk  menjadi negara terbaik di bidang keselamatan jalan di asia tenggara  pada  tahun 2035.
Gerakan ini tambahnya, merupakan  langkah untuk meningkatkan rasa kepedulian dan kepekaan masyarakat akan arti pentingnya keselamatan dan ketertiban berlalu lintas di jalan, serta melalui gerakan ini secara gradual, peran orang perorang  dalam mencegah kecelakaan akan  tumbuh berkembang kearah yang  lebih  baik.
- See more at: http://www.siwalimanews.com/post/gerakan_nasional_pelopor_keselamatan_berlalu_lintas_digelar#sthash.3wPhN7t6.dpuf
Akibat belum membaiknya  potret  perilaku para  pengendara di jalanan, serta  masih  banyak sekali  dijumpai kebiasaan berkendara yang tidak sehat dan berpotensi sebagai sumber penyebab hilangnya keselamatan diri di jalan raya, maka Satuan Lantas Polres MTB mengelar kegiatan Gerakan Nasional Pelopor Keselamatan Berlalu Lintas, Sabtu (26/1).
Wakil Bupati MTB, Polly Werembinan saat membacakan pokok-pokok pidato Presiden RI sebagaimana rilis yang disampaikan ke Siwalima oleh Kapolres MTB, AKBP AR Tatuh dalam rilisnya kepada Siwalima, Sabtu (25/1) mengungkapkan, kegiatan ini digelar agar, masyarakat menjadi pelopor berlalu lintas bagi diri dan keluarganya, dengan demikian akan  mengurangi dan menurunnya angka kecelakan lalu lintas di jalan raya.
Dijelaskan, keselamatan  pada  hakekatnya  merupakan prinsip dasar bagi setiap orang dalam  berlalu lintas di Jalan raya namun terkadang prinsip  ini  seringkali  tidak sejalan dengan apa yang terjadi di lapangan.
Selain itu, semakin meningkatnya jumlah dan fatalitas korban kecelakaan. Berdasarkan laporan yang dikeluarkan  oleh  Kepolisian Negara  Republik  Indonesia (RI), seperti kematian  dan  cedera  di jalan  merupakan  krisis  yang semakin meningkat pada kaum muda usia.
“Pada  tahun 2013, angka kematian di jalan raya dalam satu bulan mencapai 2.096 orang, setara dengan  69 orang perhari atau dalam setiap jam terdapat  kurang  lebih tiga jiwa, dengan  kondisi  ini, menguatkan temuan global burden of disease yang menunjukkan bahwa, kematian akibat kecelakaan lalulintas  adalah menempati urutan sepuluh  besar  kelompok  penyebab  kematian utama manusia di dunia,” akuinya.
Menuturnya,  banyak  dijumpai adanya  pengendara yang seakan saling berlomba untuk  lebih  cepat  sampai  ke tempat tujuan, saling ingin berada dipaling depan dengan  tidak  ada  yang  mau mengalah, kemudian ketika hendak membelok kekiri atau kekanan dan berpindah jalur terkadang para pengendara tidak memberi tanda kepada pengguna jalan yang lain, atau bahkan ketika berkendara sepeda motor  berboncengan  lebih  dari  satu orang.
Kata dia, tanpa  inisiatif  baru  yang  berkelanjutan dapat dipastikan keselamatan  jalan yang diharapkan tidak bisa tercapai, bahkan pada tahun-tahun mendatang diperkirakan  akan lebih banyak lagi  terjadi  kematian dan cedera di jalan raya,
Sebab itu, lanjutnya, Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan mengamanatkan, untuk menciptakan  keselamatan berlalu lintas di jalan  telah  disusun  rencana  umum  nasional  keselamatan  lalu  lintas dan angkutan jalan, serta program-program pencegahan kecelakaan lalu lintas yang dalam pelaksanaannya memerlukan partisipasi para pemangku  kepentingan, pemberdayaan masyarakat, penegakan  hukum dan kemitraan global.
Dijelaskan, Presiden instruksikan kepada para gubernur, walikota dan bupati agar mengambil langkah-langkah  penanganan  keselamatan  jalan  di  wilayahnya, sebab dalam Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2013 tentang Program Dekade Aksi Keselamatan Jalan, dimana pemerintah  menetapkan target kematian di jalan karena kecelakaan lalu lintas  berkurang sebesar 50 persen  pada tahun 2020  dan 80 persen pada tahun 2035. Indonesia bertekad  untuk  menjadi negara terbaik di bidang keselamatan jalan di asia tenggara  pada  tahun 2035.
Gerakan ini tambahnya, merupakan  langkah untuk meningkatkan rasa kepedulian dan kepekaan masyarakat akan arti pentingnya keselamatan dan ketertiban berlalu lintas di jalan, serta melalui gerakan ini secara gradual, peran orang perorang  dalam mencegah kecelakaan akan  tumbuh berkembang kearah yang  lebih  baik.
- See more at: http://www.siwalimanews.com/post/gerakan_nasional_pelopor_keselamatan_berlalu_lintas_digelar#sthash.3wPhN7t6.dpuf

Rabu, 22 Januari 2014

POLRES MTB MENGGELAR APEL KESIAPAN DALAM RANGKA MENGHADAPI BENCANA ALAM DI PROVINSI MALUKU

Saumlaki (22/1). Kejadian bencana alam yang melanda negara kita membuat semua instansi maupun elemen masyarakat bahu-mambahu membantu para korban bencana. Hal ini membuat Polri mengambil langkah dalam menanggulangi setiap bencana yang terjadi di lingkungan masyarakat.
Polres Maluku Tenggara dalam mengantisipasi bencana banjir yakni melaksanakan apel Kesiapsiagaan pada pukul 08.30 wit
dalam rangka menghadapi bencana alam di Kabupaten Maluku Tenggara Barat dan Kabupaten Maluku Barat Daya yang berlangsung di halaman apel Mapolres MTB.
Kegiatan yang dibuka oleh Kapolres MTB AKBP. A.R.Tatuh ini turut dihadiri oleh Personel Polres MTB, Pegawai Dinas BNPB dan Dinas Kebakaran Kab. MTB.

Amanat Kapolda Maluku yang dibacakan Kapolres MTB mengharapkan kepada seluruh satuan kerja yang ada di Polda Maluku dan Jajarannya dapat saling bersinergi dengan aktif untuk melakukan koordinasi, baik internal Kepolisian maupun eksternal melalui koordinasi dengan instansi terkait seperti BMKG, BNPBD, Badan SAR, Dinas Kebakaran serta instansi terkait lainnya dalam menciptakan sinergitas untuk bersama-sama memberikan dukungan dalam menghadapi bencana alam.
Kapolres MTB saat memasang pelampung sebagai tanda dimulainya gelar Kesiapsiagaan penanggulangan bencana
Suasana apel kesiapan berlangsung di halaman Mapolres MTB
Personel Dinas BNPBD dan Dinas Kebakaran Kab. MTB yang menghadiri apel kesiapan
Laporan perwakilan pemasangan pelampung
 


By. Pavel

Kamis, 16 Januari 2014

PEMAKAMAN ALMARHUM BRIPTU PIER PAPILAYA ANGGOTA POLRES MTB DI TPU SAUMLAKI

Saumlaki (15/1). Polres Maluku Tenggara Barat berduka dimana telah dipanggil pulang Tuhan Yang Maha Kuasa, Almarhum BRIPTU PIER PAPILAYA anggota Seksi Umum Polres MTB. 
Almarhum meninggal akibat sakit yang dideritanya (Gula Darah dan Gagal Ginjal) membuat keluarga Besar Kepolisian Negara Republik Indonesia merasa kehilangan salah satu Anggota Polri terbaik yang dimiliki oleh Polres MTB ini sebelum bertugas pada Seksi Umum, beliau juga pernah bertugas di Polsek Kormomolin dan kepergiannya meninggalkan seorang Istri dan satu anak perempuan.
Jenazah almarhum dimakamkan secara kedinasan Kepolisian di Pekuburan Umum Saumlaki (TPU) pada jam 10.00 wit dan dipimpin langsung oleh Kapolres Maluku Tenggara Barat AKBP. A.R.Tatuh berlangsung dengan penuh hikmah.
tampak Istri, Ibu dan Saudara dari Almarhum saat menangisi Almarhum yang terdiam dalam peti Jenazah


Rekan-rekan seangkatan (29) saat mengusung Jenazah Almarhum menuju Liang lahat

Prosesi Tembak Salvo penurunan jenazah ke dalam liang lahat

Penghormatan terakhir oleh peserta Upacara untuk memakamkan Almarhum di TPU Saumlaki




"Kita sampaikan ungkapan duka cita dan bela sungkawa yang mendalam atas berpulangnya almarhum Briptu PIER PAPILAYA, beliau adalah seorang prajurit yang setia, patuh dan penuh pengorbanan. Kita sangat kehilangan seseorang anggota sahabat serta keluarga dalam hal ini. Sebagai seorang manusia biasa almarhum pasti tak luput dari kekhilafan, maka dalam kesempatan ini saya mengajak semua pihak untuk dapat melapangkan dada, memaafkan segala kesalahan beliau. Kepada keluarga yang ditinggalkan kita doakan mendapatkan ketabahan," ucap Kapolres MTB dalam sambutannya.

Upacra ini dihadiri oleh Para Perwira, Bintara, Bhayangkari Cabang MTB serta warga Jemaat GPM Saumlaki.




by. Pavel

Selasa, 14 Januari 2014

Pengamanan Hari Raya Maulid Nabi Muhammad SAW 1435 H/ 2014 M di Masjid Baitur Rahman Saumlaki

Saumlaki (13/1). Salah satu Hari besar yang dirayakan oleh Umat Muslim ini menjadi sebuah momen penting dimana Polri Polres Maluku Tenggara Barat melibatkan Personelnya untuk melaksanakan Pengamanan jalannya Ibadah Maulid Nabi Muhammad SAW 1435 H/ 2014 M yang Bertempat di Masjid Baitur Rahman Saumlaki. Ibadah yang dilaksanakan walaupun penuh hikmah dan sederhana ini membuat umat Muslim di Kota Saumlaki serasa nyaman dan harapan yang didambakan mereka berjalan dengan aman dan lancar pun turut dirasakan oleh masyarakat setempat (Non Muslim).

Pelaksanaan ibadah Maulid yang berjalan dengan Hikmah dan Sederhana

Tampak anggota Polres MTB saat berjaga disamping ruas jalan dekat Masjid

Personel Polres MTB saat berjaga-jaga di persimpangan jalan dalam rangka Pam Ibadah Maulid


by. Pavel

Sabtu, 11 Januari 2014

Kapolres MTB meresmikan 3 Polsek jajaran Polres Maluku Tenggara Barat

Saumlaki (10/1). Kapolres Maluku Tenggara Barat AKBP. A.R. Tatuh bersama rombongan diantaranya Kabag Sumda AKP. S. Melsasail, Ketua Bhayangkari Cabang Polres MTB dan Pengurus Bhayangkari serta Kontraktor Bpk. Jemi Angker menghadiri acara Peresmian 3 (tiga) Polsek antara lain Polsek Nirunmas, Polsek Wermaktian dan Polsek Selaru.
Ditengah-tengah acara peresmian berlangsung Kapolres MTB menghimbau kepada Personel agar melalui pembangunan kantor Polsek yang baru ini masing-masing anggota dapat melaksanakan tugasnya dengan penuh dedikasi tinggi dan loyalitas kepada negara dan bangsa untuk melayani masyarakat  agar terciptanya Pencitraan Polri yang lebih baik sebagai Pelindung, Pengayom, Pelayan dan Penegak hukum di tengah-tengah masyarakat yang dinamis ini.
Kegiatan peresmian yang berlokasi di Polsek Nirunmas ini juga dihadiri oleh beberapa Muspika Kecamatan Nirunmas dan Tokoh Adat setempat untuk sebelumnya dikukuhkan dengan acara adat oleh Tua-tua adat Kecamatan Nirunmas.

Kapolres MTB saat berkunjung ke Polsek Nirunmas

Tampak juga Ketua Bhayangkari Cab. MTB dan Camat Nirunmas yang mendampingi Kapolres MTB

Acara Adat oleh Tua-Tua Adat setempat sebelum penggunaan Kantor Polsek Nirunmas

Penyiraman Sopi adat sebagai bentuk pembersihan oleh Tua-Tua Adat setempat

Penyerahan Kunci kantor Polsek dari Kontraktor Bpk. Jemmy Angker kepada Kapolres MTB AKBP. A.R. Tatuh

Penandatanganan prasasti 3 (tiga) kantor Polsek oleh Kapolres MTB

Pengguntingan tali Pita sebagai tanda diresmikannya kantor Polsek

Sambutan Kapolres MTB saat acara peresmian

jabat tangan Kapolres MTB bersama Tua-Tua Adat Kec. Nirunmas

Doa Syukur oleh Majelis Jemaat Nirunmas sebagai tanda ungkapan Pujian kepada Tuhan Yang Maha Esa
Mako Polsek Nirunmas baru diresmikan yang berlokasi di desa Tutukembung

by. Pavel